Gerak Dasar Atletik dan Permainan SD/MI 2017
Posted by litelinfo
on
Atletik merupakan suatu cabang olah raga yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar. Anak-anak hampir dari sebagian waktunya dihabiskan untuk bermain, dengan melakukan berbagai bentuk gerak jalan, berlari, melompat, dan melempar. Anak dikelas permulaan Sekolah Dasar (SD) akan merasa senang bila mendapatkan pelajaran yang telah diketahui sebelumnya seperti lari dan bermain, mereka akan lebih tertarik dan terampil di dalam melakukannya. Oleh karena itu bentuk-bentuk gerakan dasar atletik perlu ditanamkan kepada anak-anak kelas permulaan SD. Anak-anak dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keterampilan gerakan dasar atletik tersebut. Karena itu kepada anak-anak perlu ditanamkan, berbagai cara melakukan gerakan dasar atletik yang benar seperti gerakan jalan, lari dan lompat.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dibawah ini dikemukakan mengenai pembentukan gerakan dasar atletik bagi anak-anak SD terutama pada kelas-kelas permulaan sbb:
1. Berbagai Bentuk Gerakan Berjalan
Untuk anak-anak kelas permulaan SD, pelaksanaan pelajaran gerakan berjalan, antara lain dapat dilakukan dengan cara:
a. Jalan biasa:
berjalan dengan ujung kaki, berjalan sambil mengangkat lutut tinggi-tinggi, langkah pendek, langkah panjang. Mula-mula dilakukan pelan-pelan, kemudian cepat (coba pelajari kembali pada pembentukan gerakan dasar dalam pengembangan kemampuan jasmani).
b. Berjalan dalam Atletik
Secara alamiah setiap orang dikatakan normal apabila dapat berjalan atau lari tanpa mengalami kesulitan dalam kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, sikap dan gerakan berjalan yang benar perlu dipelajari dan dilatihkan sejak anak masih kecil dan ini merupakan kebiasaan melakukan gerakkan berjalan yang benar akan memberikan efisiensi tenaga sehingga tidak cepat mengalami kelelahan.
Teknik berjalan secara benar dapat Anda paparkan sebagai berikut.
- Secara keseluruhan posisi badan harus tegak, susunan tulang belakang harus lurus, kepala tegak, tengkuk bahu lurus segaris dengan badan dagu sedikit ditarik, pandangan tetap kedepan.
- Dada ditarik terbuka, agar pernafasan dilakukan dengan perut, pandangan mata rata kedepan.
- Lengan mengayun ber-gantian secara wajar, tidak kaku dan ayunan dimulai dari persedihan bahu dan persendian siku.
- K aki melangkah kedepan bergantian dengan kaki terkadang tumit terangkat, menolak pada pangkal jari.
- Kaki ayun diangkat kedepan dengan lutut sedikit ditekuk, menapak pada tumit, telapak dan ujung jari kaki yang arahnya lurus ke depan (tidak serong ke luar atau serong ke dalam )
- Kaki yang semula menjadi kaki tumpu, ganti menjadi kaki ayun.
c. Jalan cepat
Di dalam cabang olah raga Atletik terdapat perlombaan jalan cepat. Bagaimana teknik melakukan perlombaan jalan cepat?
Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga tanpa ada-nya hubungan terputus dengan tanah, setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah.
1) Pada periode melangkah dimana salah satu kaki harus berada di tanah maka kaki tersebut harus lurus pada posisi lurus/lutut tidak bengkok dan kaki tumpu ini dalam keadaan posisi tegak lurus. Dengan kata lain, pada perlombaan jalan cepat, sewaktu berjalan salah satu kaki harus selalu kontak menginjak tanah/jalan. Perhatikan sikap jalan cepat yang benar pada gambar di bawah ini.
2) Pada waktu bergerak maju ada kecenderungan untuk lebih condong ke depan atau ke belakang oleh karenanya mempertahankan badan sebegitu rupa sehingga tegak dan pundak jangan terangkat pada waktu lengan mengayun yang akibatnya akan cepat melelahkan anggota badan bagian atas.
3) Kaki melangkah lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari badan si pejalan cepat dianatara kedua ujung kaki dipertahankan segaris, tidak ke luar atau ke dalam pada saat menumpu tumit harus mendarat lebih dulu terus bergerak kearah depan secara teratur.
4) Gerakan bahu dan lengan mengayun dari muka ke belakang dan sikut ditekuk tidak kurang dari 90 derajat. Kondisi ini dipertahankan dengan tidak mengganggu keseimbangan serta mengayun rileks.
5) Untuk teknik gerakan jalan cepat yang harus dikuasai oleh anak SD sewaktu berjalan cepat, terutama pada waktu melangkah kaki yaitu: usahakan agar melangkah secepat mungkin tetapi kaki tumpu harus tetap kontak dengan tanah sebelum kaki belakang yang akan dilangkahkan (kaki ayun) mendarat ditanah. Cara melakukannya antara lain seperti dibawah ini.
6) Bersamaan dengan mengangkat paha kaki kanan kedepan, tungkai kaki kanan dan tangan kiri diayunkan ke depan, diikuti dengan badan dicondongkan ke depan. Pada saat kaki kanan mendarat (kontak dengan tanah), secepatnya paha kaki kiri angkat ke depan yang bersamaan mendarat (kontak dengan tanah), secepatnya paha kaki kiri angkat kedepan yang bersamaan dengan tungkai bawah kaki kiri dan tangan kanan diayunkan kedepan, demikian seterusnya.
Perlu Anda perhatikan perbedaan antara jalan cepat dengan lari!
Hal yang menjadi permasalahan sekarang, bagaimana Anda menerapkan Atletik di SD? Coba diskusikan dengan teman-teman Anda, apakah sesuai dengan tingkatan dan kemampuan anak-anak SD diberikan pelajaran jalan cepat?
2. Pembelajaran Permainan Untuk Melatih Kecepatan Lari
Latihan kecepatan dalam lari cepat ditekankan pada reaksi, perbaikan koordinasi dan akselesari. Anak-anak dilatih reaksi secara visual, pendengaran dan isyarat yang dapat dirasakan dan diraba. Beberapa bentuk permainan yang dapat digunakan untuk melatih kecepatan adalah permainan kejar-kejaran, berlari ulang alik, dan lari sambung. Permainan kecepatan ini dapat diarahkan pada aspek kompetisi.
Berikut adalah beberapa contoh permainan yang diarahkan untuk membentuk kecepatan lari sprint. Anda dapat melakukannya secara acak yang menurut Anda mudah untuk dilakukan.
a. Permainan Hitam – Hijau
Permainan kecil hitam hijau merupakan salah satu permainan yang menyenangkan. Selain menyenangkan permainan kecil hitam-hijau dapat dijadikan bahan ajar untuk pendidikan jasmani sekolah dasar. Permainan ini sangatlah sederhana dan dapat dimainkan dengan mudah.
Cara melakukan permainan kecil hitam hijau ialah:
1. Bagi siswa / anak didik menjadi dua kelompok dengan jumlah yang sama.
2. Bariskan kedua kelompok tersebut secara berhadapan.
3. Satu kelompok bernama kelompok hijau dan yang lain bernama kelompok hitam.
4. Regu yang di sebut namanya ketika permainan berlangsung merupakan regu yang di kejar. Misal bila guru meneriakkan "hiiiiiiiiiiiitam" maka regu yang berlari adalah regu hitam dan regu hijau mengejar anak dalam regu hitam sampi tertangkap. demikian pula sebaliknya, bila guru meneriakkan aba-aba "hiiiiiiiiiijau" maka regu hijau harus berlari menghindari kejaran regu hitam.
5. Usahakan dalam meneriakan aba-aba guru memperpanjang suku kata pertama karena kedua kata (yaitu hitam dan hijau ) mempunyai suku kata yang sama.
6. Tujuan memperpanjag intonasi aba-aba adalah untuk meningkatkan konsentrasi anak dalam permainan.
7. Siswa yang tertangkap mendapat hukuman dengan cara menggendong lawan yang menagkapnya.
8. Lakukan permainan secara berulang-ulang.
b.Latihan reaksi dan akselerasi
Buat kelompok yang terdri dari 2 atau 3 orang. Tim berdiri di belakang garis start. Pada isyarat tertentu anggota pertama dari masing-masing tim sprint menuju patok yang berada 15 sampai 20 meter di depannya, kemudian berputar pada patok ini dan kembali menuju tempat di mana anggota tim berikutnya berdiri. (Catatan: Harus ada jarak yag cukup di antara tim untuk melakukan pembelokan).
c. Estafet (Lari Sambung)
Bagilah kelompok belajar menjadi 2 kelompok ( A dan B), dengan 3 sampai 4 orang setiap kelompoknya. Pada isyarat tertentu, pelari pertama dari kelompok A sprintmenuju garis 20 meter di depannya. Pelari ini kemudian menepuk pelari pertama dari kelompok B, kemudian pelari B berlari ke kelopok A berdiri. Begitu pelari pertama dari kelompok B tiba di kelompok A maka pelari kedua dari kelompok A (Setelah mendapat tepukan dari pelari grup B) berlari ke tempat B, demikian kegiatan ini berlangsung sampai pelari terakhir:
d. Estafet pendular
Buatlah dua kelompok dengan masing-masing anggota sebanyak 3-4 orang. Masing-masing kelompok saling berhadap dan berpisah sejauh 20 sampai 25 meter di depannya. Pelari 1 sprint dengan jarak 20 – 30 meter kemudian berputar melalui belakang barisan dan mengetuk pelari ke 2 dan untuk menerima tongkat atau ketukan pelari ke 2.
Tagged as: Edukasi
About the Author
Write admin description here..
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts